Contoh Pantun Epilog Pidato

Contoh Pantun Penutup Pidato - , Apakah anda pernah menjadi seorang yang berpidato di depan publik? Apakah anda memakai pola pantun epilog pidato atau menuntaskan pidato anda begitu saja? Bayangkan betapa bosannya pendengar ketika mendengarkan pidato anda yang monoton, ditambah dengan epilog yang sangat datar. Rasanya sangat disayangkan jikalau mengorbankan bahan terbaik yang telah disiapkan lantaran penonton yang bosan.

Apakah anda pernah menjadi seorang yang berpidato di depan publik Contoh Pantun Penutup Pidato
Pidato biasanya jarang menarik minat pendengar, lantaran pidato identik dengan pembahasan yang serius, dalam jangka waktu yang lama, serta aneka macam duduk perkara teknis lainnya yang bekerjasama dengan sound system dan mikrofon. Jangan salah, ketika seseorang berpidato di depan umum, jikalau mikrofon dan sound system yang dipakai tak bagus, maka itu bisa berimbas pada bosannya pendengar.

Oleh lantaran itu, pentingnya mengetahui trik untuk menguasai panggung ketika berpidato supaya tak membosankan tak boleh dianggap sepele. Anda sebagai pembicara publik harus tahu menyerupai apa caranya supaya bisa memberikan semua pesan anda, tanpa menciptakan orang lain merasa dipaksa untuk mendengar.

Inilah Contoh Pantun Penutup Pidato

Salah satu cara untuk menciptakan pendengar tak bosan yakni sesekali melontarkan pantun lucu, apalagi jikalau pandai mengolah kata, pendengar akan merasa ingin tau untuk terus mendengar pidato anda hingga selesai lantaran pantun yang anda bawakan.

Berikut ini bagai pola pantun untuk epilog pidato yang bisa anda jadikan inspirasi,
Contoh 1
Mari bertani pergi ke sawah
Panen padi bawanya ikan
Andai tutur kata banyaknya salah
Sudi kiranya mohon ampunan

Contoh 2
Jika anda ingin memakai pantun epilog yang satu ini, sebaiknya anda mengucapkan kalimat berikut ini “Banyak sekali orang yang bilang, jikalau ingin sampaikan sesuatu itu jangan hingga bertele-tele. Jauh lebih baik jikalau pribadi to the point. Semakin singkat, semakin padat dan karenanya makin cepat justru makin baik. Itulah kenapa ada semboyan menyerupai ini :
Ikan sepat ikan betik
Makin cepat makin baik
"Pada akhirnya, alhamdulillah pidato ini aku akhiri dengan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Baca Juga : Contoh Pidato Perpisahan Guru Sekolah

Contoh 3
Anda juga bisa memakai pepatah dalam bahasa daerah, diubahsuaikan dengan asal anda atau dimana anda membacakan pidato tersebut. Berikut yakni pola pantun epilog pidato dengan memakai bahasa Jawa,
Mangan kupat nang pinggir segoro
Yen ono lepat, kulo nyuwun ngapuro

Artinya kurang lebih sebagai berikut,
Makan ketupat di pinggir samudra
Jika ada salah, mohon untuk dimaafkan

Contoh 4
Jika ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Jika ada umur yang panjang
Bolehlah kita berjumpa kembali

Contoh 5
Tanamlah jagung pinggiran kampung
Jangan lupa juga tanamlah serai
Hari ini kita berkampung
Hari esok kita bercerai

Maksud dari pola pantun epilog pidato yang ini yakni hari ini masih gotong royong dalam satu kegiatan, atau dalam satu tempat, keesokan hari sudah berpisah-pisah lantaran kembali ke rumah masing-masing.

Contoh Pantun Penutup Pidato Jenaka

Tak hanya bisa memakai pantun yang formal atau resmi, anda juga bisa menentukan pantun yang santai dan bahkan ada aroma canda di dalamnya. Memilih pantun dengan kalimat yang jenaka akan menciptakan pendengar menjadi lebih dekat serta tidak bosan. Berikut ini yakni beberapa pola pantun jenaka yang bisa anda gunakan,

Contoh Pantun 1
Mari tamasya ke Kota Paris
Melihat-lihat mesin menenun
Duhai adikku yang elok manis
Jangan lupa berguru yang tekun

Contoh Pantun 2
Beli mengkudu naik perahu
Pulangnya berjalan tak ada delman
Wahai bapak juga para ibu
Jika aku ada salah mohon diampunkan

Contoh Pantun 3
Pabila haus maka minumlah
Pabila lapar maka makanlah
Pabila salah coba maafkanlah
Assalamualaikum wr.wb, hingga jumpa di lain masa

Contoh Pantun 4
Lihat matahari terbit di timur
Eloknya burung terbang nan tinggi
Tak ada yang tahu batasan umur
Semoga kita bertemu lagi

Contoh Pantun 5
Makan manggis buang kulitnya
Mangga yang muda kecut rasanya
Maafkanlah semua salahnya kata
Semoga bersua di waktu yang berbeda

Itulah beberapa macam pantun jenaka yang bisa dipakai untuk mengakhiri sebuah pidato. Tak hanya memakai pola pidato yang sudah ada saja, namun anda juga boleh berkreasi sesuai dengan kemampuan anda sendiri dalam menciptakan pidato. Anda bisa menyesuaikan pantun yang akan dipakai seusai dengan tema pidato, atau disesuakan dengan kondisi lingkungan dimana anda melaksanakan pidato.

Baca Juga : Contoh Pantun Idul Fitri Terbaru

Pantun yang dipakai untuk menutup pidato yang telah anda sampaikan tersebut mempunyai beberapa fungsi, selain untuk menghilangkan kebosanan lantaran pantunnya yang jenaka, namun juga bisa dipakai untuk pembatas, atau ciri-ciri bahwa pidato yang disampaikan telah hingga pada bab akhir.

Itulah tadi pola pantun epilog pidato, anda bisa menentukan pantun mana yang paling cocok untuk dijadikan epilog dari pidato yang anda sampaikan. Demikian artikel kali ini, biar bermanfaat.
Contoh Pantun Epilog Pidato
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.